Minggu, 06 Juni 2010

Sepenggal Ungkapan Hati untuk Sang Zionis

Baru-baru ini dunia mulai dihebohkan lagi oleh aksi yang dilakukan oleh Israel. Kapal yang bernama Mavi Marmara yang membawa 1.200 ton bantuan untuk rakyat Palestina diserang oleh pasukan Israel, dan orang-orang yang berada di dalamnya yang membawa misi kemanusiaan tersebut ikut menjadi korban (termasuk 15 orang relawan dari Indonesia).

Dunia mengecam keras sikap yang dilakukan oleh Israel atas serangannya ke kapal pembawa bantuan tersebut. Itu merupakan pelanggaran HAM paling berat, sebuah bantuan kemanusian dicegat dan orang-orang sipil di dalamya ditembaki. Tapi…..ada sebuah fakta yang mencengangkan juga waktu itu, semua penumpang kapal diborgol KECUALI warga Amerika dan Inggris. Menurut saya memang wajar, karena bagi Amerika dan Inggris, Israel merupakan “Anak Mas”. Inggris adalah pihak yang mendirikan Negara Israel dan Amerika merupakan supplier senjatanya sekaligus “dekeng”-nya Israel. Makanya waktu itu PBB hanya bisa mengecam saja, secara PBB berada di Amerika dan kekuasan PBB dipegang 50% oleh Amerika (menurut saya). Tapi baru-baru ini pada Juni 2010, sekjen PBB mulai melakukan tindakan nyata karena desakan oleh banyak Negara-negara di dunia. Bahkan (setelah saya melihat berita TV pada 06 Juni 2010) oleh pihak parlemen Israel sendiri ada yang protes (seorang wanita keturunan Arab yang menjadi anggota parlemen Israel), ketika dia berprotes langsung mendapat teguran dari anggota parlemen yang lain bahkan secara fisik.

Tapi ada yang hampir membuat fikiran saya mengenai Israel, yaitu Video Infasi Tentara Israel berdasarkan “Versi Israel” (sepertinya ini rekaman dari wartawan Inggris & Amerika yang ada di kapal tersebut). Di dalamnya terdapat bahwa Israel sebelum melakukan penyerangan ke kapal, Israel telah melakukan peringatan melalui kontak radio bahwa tidak boleh mengirim bantuan melalui jalur Gaza, “gunakanlah jalur darat seperti biasanya”,seru pasukan Israel. Tetapi kapal tetap malaju makanya Israel mendapat alas an yang tepat untuk menyerang Mavi Marmara (Itulah cerita Versi Israel).

Saya sendiri sebagai penulis punya unek-unek untuk konfilk Israel-Palestina ini >>>>

Bagaimana mungkin tanah Al-Aqsa diseraaaaaaang, diubrak-abrik hingga membuat berbagai cara untuk meruntuhkan Masjid Al-Aqsa (salah satunya dengan membuat terowongan bawah tanah untuk melemahkan fondasi masjid tersebut). Gilaaaaaaaaa itu Masjid Al-Aqsa tauuuuuuu, masjid itu ada di dalam Al-Qur’an dan sempat menjadi kiblatnya umat muslim. Ayo dong Negara-negara Arab, mengapa kalian hanya bicara saja???? Minimal embargo minyak kek ke Israel, dtmbh ke Amerika juga (karena kalau cuma ke Israel, pasti Israel mendapatkan minyak dari Amerika). Saya berharap banyak kepada PBB dan Negara-negara Arab yang lain. Mesiiiiiiir, kamu itu tetangga dekat mereka, tunjukin atuh pembelaan terhadap Islamnya !!! Minimal untuk pembelaan kepada HAM atuh kalo emang tabu melakukan pembelaan atas nama ISLAM.

Hmmm…dari dulu Israel memang selalu memerangi Palestina. Menurut historis serangannya tersebut bertujuan untuk memperebutkan wilayah.

Menurut beberapa sumber yang saya ketahui, konflik itu dimulai pada :

1. Akhir abad 19-1920
Inggris mencanangkan Deklarasi Balfour, yang dipandang pihak Yahudi dan Arab sebagai janji untuk mendirikan ”tanah air” bagi kaum Yahudi di Palestina.

2. 1920-1948
Revolusi Arab dipimpin Amin Al-Husseini. Tak kurang dari 5.000 warga Arab terbunuh. Sebagian besar oleh Inggris. Ratusan orang Yahudi juga tewas. Husseini terbang ke Irak, kemudian ke wilayah Jerman, yang ketika itu dalam pemerintahan Nazi.
Pada 14 Mei 1948 secara sepihak Israel mengumumkan diri sebagai negara Yahudi. Inggris hengkang dari Palestina. Mesir, Suriah, Irak, Libanon, Yordania, dan Arab Saudi menabuh genderang perang melawan Israel.

3. 1948-1967
• Perang Arab-Israel 1948
• Persetujuan Gencatan Senjata 1949
3 April 1949. Israel dan Arab bersepakat melakukan gencatan senjata. Israel mendapat kelebihan wilayah 50 persen lebih banyak dari yang diputuskan dalam Rencana Pemisahan PBB.
• Exodus bangsa Palestina
• Perang Suez 1956
• Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) resmi berdiri pada Mei 1964. Tujuannya menghancurkan Israel.
• Perang Enam Hari 1967
• Resolusi Khartoum
• Pendudukan Jalur Gaza oleh Mesir
• Pendudukan Tepi Barat dan Yerusalem Timur oleh Yordan

4. 1967-1993
• Perjanjian Nasional Palestina dibuat pada 1968, Palestina secara resmi menuntut pembekuan Israel.
• 1970 War of Attrition
• Perang Yom Kippur 1973
• Kesepakatan Damai Mesir-Israel di Camp David 1978
• Perang Lebanon 1982
• Intifada pertama (1987 - 1991)
• Perang Teluk 1990/1

5. 1993-2000 : Proses Perdamaian Oslo
• Kesepakatan Damai Oslo antara Palestina dan Israel 1993
13 September 1993. Israel dan PLO bersepakat untuk saling mengakui kedaulatan masing-masing. Pada Agustus 1993, Arafat duduk semeja dengan Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin. Hasilnya adalah Kesepakatan Oslo. Rabin bersedia menarik pasukannya dari Tepi Barat dan Jalur Gaza serta memberi Arafat kesempatan menjalankan sebuah lembaga semiotonom yang bisa "memerintah" di kedua wilayah itu. Arafat "mengakui hak Negara Israel untuk eksis secara aman dan damai".
28 September 1995. Implementasi Perjanjian Oslo. Otoritas Palestina segera berdiri.
• Kerusuhan terowongan Al-Aqsa
September 1996. Kerusuhan terowongan Al-Aqsa. Israel sengaja membuka terowongan menuju Masjidil Aqsa untuk memikat para turis, yang justru membahayakan fondasi masjid bersejarah itu. Pertempuran berlangsung beberapa hari dan menelan korban jiwa.

6. 2000-Sekarang
• Intifada al-Aqsa (2000-sekarang)
Maret 2000, Kunjungan pemimpin oposisi Israel Ariel Sharon ke Masjidil Aqsa memicu kerusuhan. Masjidil Aqsa dianggap sebagai salah satu tempat suci umat Islam. Intifadah gelombang kedua pun dimulai.
• KTT Camp David 2000 antara Palestina dan Israel
• Maret-April 2002 Israel membangun Tembok Pertahanan di Tepi Barat dan diiringi rangkaian serangan bunuh diri Palestina.
• Juli 2004 Mahkamah Internasional menetapkan pembangunan batas pertahanan menyalahi hukum internasional dan Israel harus merobohkannya.
• 9 Januari 2005 Mahmud Abbas, dari Fatah, terpilih sebagai Presiden Otoritas Palestina. Ia menggantikan Yasser Arafat yang wafat pada 11 November 2004
• Peta menuju perdamaian
• Juni 2005 Mahmud Abbas dan Ariel Sharon bertemu di Yerusalem. Abbas mengulur jadwal pemilu karena khawatir Hamas akan menang.
• Agustus 2005 Israel hengkang dari permukiman Gaza dan empat wilayah permukiman di Tepi Barat.
• Januari 2006 Hamas memenangkan kursi Dewan Legislatif, menyudahi dominasi Fatah selama 40 tahun.
• Januari-Juli 2008 Ketegangan meningkat di Gaza. Israel memutus suplai listrik dan gas. Dunia menuding Hamas tak berhasil mengendalikan tindak kekerasan. PM Palestina Ismail Haniyeh berkeras pihaknya tak akan tunduk.
• November 2008 Hamas batal ikut serta dalam pertemuan unifikasi Palestina yang diadakan di Kairo, Mesir. Serangan roket kecil berjatuhan di wilayah Israel.
• Serangan Israel ke Gaza dimulai 26 Desember 2008. Israel melancarkan Operasi Oferet Yetsuka, yang dilanjutkan dengan serangan udara ke pusat-pusat operasi Hamas. Korban dari warga sipil berjatuhan.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Grants For Single Moms